SELAMAT HARI SANTRI 2019

Grobogan - Setiap tanggal 22 oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional ditetapkan melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015 yang dikeluarkan 15 Oktober 2015.

27 Juni 2014 saat mengunjungi Pesantren Babussalam, Malang. Bapak Jokowi berjanji akan menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri, namun saat Bapak Jokowi terpilih sebagai Presiden, Nahdatul Ulama menolak Hari Santri diperingati 1 Muharram

Pada 22 April 2015, sebanyak 12 ormas islam menandatangani usulan Hari Santri diperingati 22 Oktober.

Tanggal 22 Oktober dipilih tidak lepas dari Pertemuan pada tanggal 21 dan 22 Oktober 1945, saat itu Hasyim Asy'ari yang menjabat Rais Akbar PBNU menetapkan Resolusi Jihad melawan pasukan Kolonial di Surabaya, Jawa Timur.

Pada 22 Oktober 1945, Hasym Asy'ari menyerukan imbauan kepada santri untuk berjuang demi Tanah Air.

Resolusi itu disampaikan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.

Pada akhirnya, resolusi ini membawa pengaruh yang besar. Bahkan, ada dampak besar setelah Hasyim Asy'ari meneyrukan resolusi ini.

Seruan untuk melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran Surabaya, membuat banyak massa dan santri ikut terlibat.

Di Kabupaten Grobogan puncak peringatan Hari Santri dilaksanakan di Alun-alun Kota Purwodadi. Upacara digelar Selasa (22/10/2019) dipimpin oleh Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni. Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren, sekolah, dan berbagai perwakilan dari Nu berkumpul untuk mengikuti upacara dan memeiahkan acara.

(Foto dokumentasi Diskominfo Kabupaten Grobogan)

Peringatan Hari Santri 2019 mengusung tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”. Isu perdamaian diangkat berdasar fakta. Bahwa sejatinya pesantren adalah pemersatu bangsa dan pelopor perdamaian. Pesantren merupakan tempat menebar ajaran Islam yang ramah dan moderat.

Dalam rangakaian upacara tersebut, diisi drama kolosal resolusi jihad dari Pagar Nusa dan Lesbumi dan diakhiri dengan penyerahan bantuan bantuan pondok pesantren.