Grobogan - Mendapat keluhan dari warga masyarakat yang mulai tidak nyaman berkegiatan di kawasan Car Free Day Purwodadi dilaksanakan di sepanjang Jl. R. Soeprapto, karena menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) yang mempersempit ruang gerak masyarakat, maka Pemerintah Daerah Grobogan melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan melakukan penertiban PKL di sepanjang Jalan R. Soeprapto sebelah barat.

Penertiban dilakukan pada kegiatan CFD Minggu (1/12/2019) menggandeng paguyuban PKL Car Free Day serta Satpol PP Grobogan.

Savina warga yang berasal dari daerah Jetis menerangkan bahwa jumlah pedagang yang membludak membuat dirinya susah untuk berjalan dan kurang menikmati jalannya kegiatan Car Free Day.

"Jumlah PKL sangat banyak, untuk bergerak saja sangat susah karena ada pedagang yang berada di tengah jalan", ujarnya.

Saat dimintai keterangan Bapak Budi selaku perwakilan dari paguyuban PKL menerangkan bahwa sesuai kesepakatan PKL yang berdagang hanya boleh berada di sebelah timur.

"Sesuai kesepakatan dan peraturan Bupati, zona untuk berdagang hanya di sebelah timur Jl. R. Soeprapto, pedagang yang berjalan di tengah dan di barat jalan kebanyakan adalah pedagang yang menggunakan gerobak atau kendaraan bermotor, mereka biasanya datang karena ada keramaian, dan bukan anggota dari paguyuban PKL Car Free Day", ucapnya.

"Kegiatan penertiban ini akan kita lakukan setiap minggu, kami (paguyuban PKL) beserta petugas DLH Kabupaten Grobogan dan Satpol PP Grobogan selalu berupaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung CFD", imbuhnya kembali.

Seiring berkembangnya kegiatan Car Free Day, jumlah pengunjung pun mengalami peningkatan. Pengunjung tak hanya berasal dari Kabupaten Grobogan, tapi juga dari Kabupaten-kabupaten di sekitarnya.

Dari hasil analisa disimpulkan PKL cenderung menumpuk di sepanjang Jl. R. Soeprapto, mulai dari simpang lima purwodadi hingga depan Lembaga Pemasyarakatan Purwodadi. Nantinya akan dilakukan peninjauan kembali terkait pelaksanaan Car Free Day.