Grobogan - Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau yang lebih kita kenal sebagai Car Free Day bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor.
Jalan raya yang biasanya ramai dengan lalu lintas kendaraan bermotor, pada setiap hari minggu dengan waktu yang ditentukan mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB, dilarang untuk dilintasi oleh kendaraan bermotor, dan beralih fungsi sebagai sarana olahraga dan rekreasi.
Car Free Day di Kabupaten Grobogan mulai dilakukan pada tahun 2009. Pada awal mula kehadirannya kegiatan CFD masih sangat sepi, orang-orang dapat dengan leluasa berolahraga di tengah jalan dengan beragam kegiatan olahraga.
Namun seiring berjalannya waktu, dewasa ini kegiatan CFD berkembang menjadi sarana promosi dan berjualan pelaku UMKM. Jumlah pengunjung yang sangat ramai, sehingga perlu adanya penataan dan penertiban.
Seperti yang kita tahu, kegiatan CFD digelar di sepanjang Jl. R. Soeprapto mulai dari bundaran simpang lima purwodadi hingga di depan Bank Panin. Namun, kenyataan yang ada fokus dari keramaian terletak pada pintu masuk melalui bundaran simpang lima hingga depan Pasaraya Luwes, sedangkan mulai perempatan Diskominfo Kabupaten Grobogan hingga depan Bank Panin Purwodadi relatif sepi.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan, pada hari ini Senin (17/02/2020) mengajak Dinas-dinas terkait seperti, Polres Grobogan, Satpol PP Grobogan, Diskominfo Grobogan, Dishub Grobogan, Disporabudpar Grobogan, dan Paguyuban PKL CFD untuk bersama-sama mencari solusi agar CFD dapat berjalan tertib dan keramaian dapat merata hingga disepanjang Jl. R. Soeprapto yang menjadi tempat pelaksanaan CFD.
Dalam rapat tersebut, fokus yang dibahas adalah memindahkan pelaksanaan kegiatan yang berpotensi mengundang jumlah peserta yang banya, antisipasi pelanggaran kendaraan bermotor yang melintas pada saat pelaksanaan CFD, penertiban PKL yang menggelar dagangannya bukan pada sisi timur jalan, dan upaya pencegahan beroperasinya gelandangan dan pengemis.