Sollar Cell atau yang lebih kita kenal dengan panel surya memang belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Bahkan pemanfaatannya di Indonesia masih berada dibawah angka 1% dari potensi yang ada, padahal posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa sangat mendukung untuk pemanfaatan panel surya karena selalu disinari oleh matahari sepanjang tahun. Penggunaan panel surya akan sangat optimal apabila dimanfaatkan.

Kurangnya minat masyarakat terhadap panel surya juga disebabkan dari kurangnya informasi mengenai pengertian, cara kerja, manfaat, hingga yang paling penting biaya yang dikeluarkan untuk melakukan menginstalasi panel surya.

Pengertian dan cara kerja panel surya

Panel surya merupakan suatu komponen yang digunakan untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip yang disebut efek fotovoltaik.

Fotovoltaik (PV) adalah sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar Matahari menjadi listrik. Karena permintaan yang terus meningkat terhadap sumber energi bersih, pembuatan panel surya dan kumpulan fotovoltaik telah meluas secara dramatis dalam beberapa tahun belakangan ini.

Produksi fotovoltaik telah berlipat setiap dua tahun, meningkat rata-rata 48 persen tiap tahun sejak 2002, menjadikannya teknologi energi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pada akhir 2007, menurut data awal, produksi global mencapai 12.400 megawatt. Secara kasar, 90% dari kapasitas generator ini meliputi sistem listrik terikat. Pemasangan seperti ini dilakukan di atas tanah (dan kadang-kadang digabungkan dengan pertanian dan penggarapan) atau dibangun di atap atau dinding bangunan, dikenal sebagai Building Integrated Photovoltaic atau BIPV.

Pengukuran satuan dan insentif keuangan, seperti feed-in tariff untuk listrik tenaga surya, telah membantu instalasi PV surya di banyak negara termasuk Australia, Jerman, Israel, Jepang, dan Amerika Serikat. Sedangkan di Peru, dua juta rakyat miskin akan menerima energi listrik gratis dari 1600 panel surya yang akan dipasang hingga tahun 2016.[sumber : Wikipedia]

Energi cahaya matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik kemudian disimpan kedalam baterai, adapula yang langsung digunakan menjadi sumber listrik.

Energi yang disimpan tetap dapat berjalan meski keadaan sedang mendung, hujan, sore hari, dan malam hari sekalipun karena menggunakan daya yang disimpan dalam baterai tersebut.

Umumnya cara penggunaan mirip dengan penggunaan genset, apabila tenaga matahari sudah tidak cukup maka listrik dialihkan kembali menggunakan Listrik PLN. 

Manfaat dari menggunakan panel surya

Selama Pandemi virus corona tagihan listrik yang membengkak dikeluhkan oleh para pelanggan listrik non-subsidi.

Kenaikan tarif listrik juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya kenaikan harga bahan bakar utama. Kenaikan dapat mencapai 20-30%.

Namun dengan hadirnya panel surya, energi utama yang digunakan ialah energi dari sinar matahari yang gratis diberikan oleh Tuhan.

Secara otomatis biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih hemat karena terbantu oleh listrik yang dihasilkan dari sinar matahari.

Apabila digunakan bergiliran bahkan dengan kapasitas penyimpanan yang tepat maka biaya listrik dapat turun sebanyak 50%.

Proses pemasangan dan harga panel surya 

Proses pemasangan biasanya dilakukan oleh tenaga ahli. Dewasa ini sudah banyak jasa pemasangan solar cell yang dapat dihubungi secara online.

Biaya pemasangan juga dapat dihitung hanya dengan memberikan informasi besaran watt listrik di rumah dan besaran tagihan listrik setiap bulan.

Proses pemasangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, perbedaan yang signifikan akan dirasakan oleh pelanggan PLN dengan listrik 1300 watt keatas.

untuk satu rumah dengan langganan istrik 2200 watt, dibutuhkan 6-8 panel surya engan ukuran 1x2 meter yang berjejer di atap, biaya yang disiapkan berkisar pada Rp 45-50 juta.

Harga yang harus dikeluarkan pada awal pemasangan terbilang cukup mahal, namun setelah 8 tahun pemasangan makan pelanggan akan mendapatkan balik modal, dan saat menginjak 18 tahun pemasangan energi yang didapatkan dapat dikatakan gratis.