Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan

Wisata Geologi Kesongo yang berada di kawasan KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mendadak viral setelah belum lama ini menyemburkan lumpur panas disertai ledakan yang menurut kesaksian membuat Kerbau yang sedang merumput hingga terlempar kelangit.

Oro-oro kesongo sebutan dari warga untuk tempat tersebut. Selain lokasinya yang tandus ternyata menyimpan banyak misteri.

Ada legenda yang menyelimuti kawasan itu menurut legenda dahulu merupakan tempat Ajisaka menghukum putranya yang bernama Jaka Linglung.

bll

Asal-usul nama Kesongo berasal dari kisah sembilan penggembala kambing yang dimakan oleh Jaka Linglung.

"Konon jelmaan Jaka Linglung sendiri itu berwujud ular besar atau naga raksasa," katanya.

Kesongo disebut juga dengan istilah Pesongo, yang merupakan singkatan dari apese wong songo (nasib sial sembilan penggembala kambing).

Dia menjelaskan Kesongo terbagi atas tiga bagian, yaitu kawasan padang rumput, kawasan rawa, dan kawasan semburan lumpur. Secara keseluruhan, luasnya mencapai ratusan hektar.

Dalam kisahnya Ajisaka enggan mengakui Jaka Linglung sebagai putranya. Keengganan ini disampaikan Ajisaka secara halus dengan memberikan prasyarat kepada putranya untuk menumpas Bajul Putih (siluman buaya putih) yang menebar teror di pantai selatan.

Jaka Linglung pun berusaha memenuhi syarat yang diberikan oleh Ajisaka dengan memburu Bajul Putih yang merupakan penjelmaan dari Prabu Dewata Cengkar, seorang Raja Kanibal yang telah dikalahkan oleh Ajisaka.

Namun, lanjutnya, Ajisaka memberi prasyarat kedua bagi Jaka Linglung agar diakui sebagai putra Ajisaka. Syarat tersebut adalah Jaka Linglung harus melakukan olah tapa, tidak boleh makan dan minum kecuali makanan itu datang sendiri ke mulutnya.

Jaka Linglung pun bertapa dengan membuka lebar-lebar mulutnya sehingga menyerupai sebuah gua di tengah lapangan. Ratusan tahun kemudian, kata dia, wujud naga Jaka Linglung pun telah dipenuhi dengan lumut, semak dan tumbuhan merambat. Sehingga, banyak yang mengira mulut Jaka Linglung adalah sebuah gua.

ASAL JULUKAN KESONGO (PESONGO)

Pada suatu hari, terjadilah hujan lebat disertai badai. Sepuluh anak desa penggembala kambing berusaha mencari tempat berteduh, mereka melihat sebuah gua tidak jauh dari tempat mereka menggembala kambing.

Karena salah satu anak dari sepuluh penggembala kambing tersebut berpenyakit kudis, kawan-kawan menolaknya untuk ikut berteduh di gua tersebut," ungkapnya. Jaka Linglung seketika menutup mulutnya setelah sembilan anak desa tersebut masuk ke dalam gua yang tak lain adalah mulut Jaka Linglung.

Lalu untuk memperingati sembilan penggembala tersebut maka daerah itu diberi nama Kesongo.


Deprecated: Directive 'allow_url_include' is deprecated in Unknown on line 0